Kamis, 05 Juni 2008

Mati Lampu

Inilah suasana kantor kalo listrik mati saat jam kerja : di sofa yang tersembunyi ada yang asyik tidur, di kursi tamu beberapa orang ngobrol dengan gayeng (paling-paling yang diobrolin : PILBUP), beberapa ibu-ibu asyik ngerumpi (gak ada obrolan tentang pilbup, bener!), di sofa panjang paling enak baca sambil tiduran (untung-untung ketiduran), ada juga yang mondar mandir kaya' setrikaan, trus hei! ada juga yang nyamil aja (persediaan masih ada).
Yang jelas pekerjaan jadi terhenti..ti! Ternyata kita tergantung sekali ya dengan yang namanya komputer. Bahkan Pak Mun jadi gak bisa maen dul-dulan lho. Si Dedik jadi gak bisa pake headphone (yang kaya' penyiar itu lho) nelponin ke mana-mana. Paling sebel Cik Me, soalnya kerjaan berjam-jam (yang selalu lupa gak kesimpan) hilang musnah. PAK DHORI, MINTA UPS SATU LAGI DUNK!.
Tapi selalu ada hikmah di balik peristiwa. Paling tidak kita bisa mengistirahatkan mata barang sejenak, bisa pulang ke rumah lebih awal, yang artinya pembantu bisa pulang lebih sore, dan artinya pula anak-anak merengek minta diajak jalan-jalan. Yang terkahir mah, maybe cuman anak-anaknya Endah, yang paling kemaruk kalo diajak jalan-jalan.